Yuuuk.. Saling berbagi.... ^_^

Thursday, March 8, 2012

Di Mana Tempat Terbaik Kita?


Ditulis oleh: Anne Ahira

Farah,
Dimanapun kita berada, maka disitulah
tempat terbaik kita..!
Seringkali kita merasa terkungkung
dengan lingkungan dimana kita berada.

Tidak jarang orang berpikir dan merasa
bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk
bisa meraih sukses.

Misalnya mereka yang hidup di daerah
terpencil, merasa susah, dan jauh untuk
mendapat sentuhan teknologi, atau
menerima informasi terbaru dengan cepat.

Hingga berpikir, begitu susahnya
berjuang dan mengembangkan usaha.

Sebaliknya, mereka yang hidup di kota
besar berpikir betapa sesaknya dunia.
Begitu ketatnya tingkat persaingan
hidup.

Dimana pun berada, saling sikut, saling
senggol, saling tendang. Hingga akhirnya
memutuskan, memang susah untuk menjadi
yang terdepan.

Dalam berjuang segala sesuatunya memang
seringkali tidak sesuai keinginan kita.
Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak
lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman.

Padahal sesungguhnya, dimanapun kita
berada, pahami bahwa ITULAH tempat
terbaik kita. Tempat dimana kita hidup,
tempat di mana kita memperjuangkan apapun
yang kita inginkan.

Sekarang, mari kita renungkan sejenak...

1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa
    tempat lain adalah lebih baik, maka
    sampai kapan kita akan mulai berjuang?

2. Jika kita selalu saja menunggu
    datangnya kesempatan emas di tempat
    lain, berapa banyak waktu yang
    terbuang, hanya sekadar untuk
    menunggunya?

3. Jika kita selalu saja menunda apapun
    yang bisa kita lakukan di tempat kita
    berada sekarang, maka berapa banyak
    kesempatan yang terbuang percuma?

Dan masih banyak lagi hal yang perlu
kita renungkan..!
Karenanya, jika saja kita mau berpikir
bahwa inilah tempat terbaik kita, maka
kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk membuat segala sesuatunya menjadi
lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti!
Farah temanku tersayang...

Kita semua memiliki kesempatan emas untuk
menjadi besar & benar dimana saja... asal,
kita mau memperjuangkannya!

Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?



Ditulis oleh: Anne Ahira
"The difference between a successful
person and others is in a lack of will"
     ~ Vince Lombardi, Football Coach
Farah, kebanyakan manusia cukup puas
hanya dengan... 

Lahir - Hidup - dan lalu meninggal.

Hingga akhirnya yang tertinggal hanya
tiga baris di batu nisannya :

Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal
tanggal sekian!

Inginkah Farah menjalani hidup apa
adanya seperti itu?

Seperti apa Farah mengukir sejarah?

Ada 3 hal yang bisa membedakan Farah
dengan kebanyakan orang dalam mengukir
sejarah, yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.
1. Kemauan
Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup
Farah.

Farah mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya Farah yang
paling mengetahuinya!

Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! Farah pasti
punya kemauan!

Jangan pernah katakan Farah tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.
2. Keilmuan
Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika Farah punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.

Itu sebabnya Farah harus mau belajar
dan belajar. Farah bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.

Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan Farah, begitu juga bagi
orang lain.

Dan satu lagi....
3. Kesempatan
Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah Farah bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.

Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan Farah dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.

Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.

Sebenarnya tidak demikian Farah! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!

Nah, sekarang Farah tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup Farah!

Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu
sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!

Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup Farah, maka sejarah
kebesaran tentang Farah telah dimulai. :-)

Selamat mencoba!

Kritik Anda adalah Kue Anda



Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Farah

Farah,

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak
bisa menerima kritikan."

                   -- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan
Halle Berry, artis peraih Oscar melalui
film James Bond 'Die Another Day' di
tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie
Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang
diberikan kepada mereka yang dinilai
aktingnya buruk. Label pemain terburuk
ini didapatkan Halle setelah memainkan
perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali
langsung datang ke tempat pemberian
penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain
sebelumnya yang sanggup datang dan
hanya menyampaikan pesannya melalui
video.

Sambutannya sungguh menarik :"Saya
menerima penghargaan ini dengan tulus.
Saya menganggap ini sebagai kritik
bagi saya untuk tampil lebih baik di
film-film saya berikutnya. Saya masih
ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu
tidak berhak dipuji kalau kamu tidak
bisa menerima kritikan'."


Tepukan tangan sambil berdiri sebagai
bentuk ketakjuban dari para hadirin
sangat memeriahkan malam itu. Ya,
sangat sedikit orang yang sanggup
menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi
Farah? Apakah itu musibah buruk?
Seperti bencana yang tidak terduga,
atau... simbol kehancuran diri? Adakah
yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan,
sindiran, guyonan, hingga cacian pedas.
Wajar saja jika setiap orang tidak suka
akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan
jika kita berlaku dan tampil sempurna,
memuaskan semua orang dan mendapatkan
pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa
kita bisa aman dari kritik? Tokh kita
hanyalah manusia dengan segala
keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia
ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Farah suka sepak bola, pasti
sering mengamati para komentator dalam
mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka
dalam mengkritik orang lain sebanding
dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat
politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik,
seolah pernyataan merekalah yang paling
benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Farah mendapatkan kritikan,
yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Farah lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
      kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Farah saat menghadapi
kritik:

1. Ubah Paradigma Farah Terhadap Kritik

Farah, tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Farah harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
Farah! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. Farah bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Farah. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada Farah. Tokh Farah tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
Farah.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Farah
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.

Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan Farah kelak.

Jangan pernah Farah balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian Farah untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue Farah.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)

Seni Mendengar



Ditulis oleh: Anne Ahira

Farah,

Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.

Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)

Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.

Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh Farah dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
    Ini menunjukkan kepada lawan bicara
    tentang keterbukaan dan kesungguhan
    kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
    Ini menunjukkan ketertarikan kita
    pada topik pembicaraan. Cara ini
    juga akan mengingatkan kita untuk
    memiliki sudat pandang yang lain,
    yaitu tidak hanya fokus pada diri
    kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
    butuh klarifikasi atau ada informasi
    baru yang perlu kita selidiki dari
    lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang
    menarik. Hal ini bisa membuat
    percakapan lebih hidup dan tidak
    monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
    yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
    Ini menunjukkan bahwa kita memang
    mendengarkan dengan baik hingga hapal
    beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
    apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
    suka atau marah. Dari sini kita akan
    mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
    lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
    dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif
, dan merupakan salah satu
tangga Farah untuk mencapai kesuksesan! :-)

Dimana Letak Bahagia Anda.....?


Ditulis oleh: Anne Ahira
"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
                      -- Robert G. Ingersoll

Farah, apakah saat ini merasa bahagia?
Di mana letak kebahagiaan Farah
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?

....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah Farah dapatkan,
apakah Farah bisa memastikan bahwa
Farah *akan* bahagia?

Hari ini saya akan mengajak Farah untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan

Dan ini kisah nyata...

Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.

Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
      perusahaan besi baja ternama waktu itu.
      Dia mengalami kebangkrutan total,
      hingga harus berhutang untuk membiayai
      5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
=> Richard Whitney, President New York
      Stock Exchange. Pria ini harus
      menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
      Sing Sing.
=> Jesse Livermore (raja saham "The
      Great Bear" di Wall Street), Ivar
      Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
      Leon Fraser (Chairman of Bank of
      International Settlement), ketiganya
      memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
      terbesar di Amerika Utara. Hupson
      sakit jiwa dan meninggal di rumah
      sakit jiwa.
=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
      terbesar di dunia, meninggal di
      negeri orang lain.
=> Albert Fall, anggota kabinet
      presiden Amerika Serikat, meninggal
      di rumahnya ketika baru saja keluar
      dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.

Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?

Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.
Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...


Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan*setiap hari*.
Berikut adalah tips yang bisa Farah
lakukan:
1. Mulailah Berbagi!
    Ciptakan suasana bahagia dengan cara
    berbagi dengan orang lain. Dengan cara
    berbagi akan menjadikan hidup kita
    terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
    bebaskan pikiran dari segala
    kekhawatiran.

    Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
    hanya akan membuat hati merasa tidak
    nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan!
    Jika ada orang yang menyakiti, jangan
    balik memaki-maki. Mendingan berteriak
    "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".

    Dengan memiliki sikap demikian, hati
    kita akan menjadi lebih tenang, dan
    amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
    Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)
4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
    Hidup di dunia ini hanya sementara.
    Lebih baik Farah gunakan setiap waktu
    dan kesempatan yang ada untuk melakukan
    hal-hal yang bermakna, untuk diri
    sendiri, keluarga, dan orang lain.

    Dengan cara seperti ini maka
    kebahagiaan Farah akan bertambah dan
    terus bertambah.
5. Dan yang terakhir, Farahjangan
    terlalu banyak berharap pada orang
    lain
, nanti Farah akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu Farah inginkan. ^_^

Sampai bertemu minggu depan! :-)


Sekedar cerita.....

Untuk....
Farah Diba - Temanku Yang Luar Biasa!

Hari ini saya tidak menyuguhkan artikel, tapi
saya ingin berbagi cerita.  Mudah-mudahan
dari pengalaman saya kali ini Farah bisa
memetik sebuah pelajaran berharga.

Yuk kita mulai..! :-)

Farah...

Sejak kecil saya selalu ingin berkelana...
Saya ingin terbang, tinggi, bebas, lepas,
seperti burung...

Lalu akhirnya dengan menjadi seorang
"Internet Marketer", saya bisa mendapatkan apa
yang saya inginkan, pergi melanglang buana,
ke banyak negara.

Nah, beberapa waktu yang lalu saya pergi
ke Korea, dan perjalanan saya ke Korea
menyisakan banyak kenangan yang ingin
saya ceritakan kepada Farah.

Hari pertama waktu saya menginjakan kaki
di Seoul, saya berkata .."Kaki, hari ini kamu
jadi Raja. Saya akan mengikuti segala keinginanmu,
silakan kamu berjalan, ke mana pun kamu mau...
saya akan mengikutimu!".


Itu memang kata-kata yang sering saya
lontarkan setiap kali saya pergi ke luar negeri.

Berkomunikasi dengan kaki, memang konyol
kedengarannya, tapi saya tidak mengada-ada
bahwa yang sering terjadi malah hal yang
saya anggap luar biasa!

Saat saya memberi kaki keleluasaan untuk
membawa saya ke manapun dia mau, dan
TANPA PETA, dia sering membawa saya
ke tempat-tempat yang pernah saya impikan
dari dulu! Aneh? Tapi memang nyata!

Sepertinya kaki ini tahu apa keinginan
saya waktu dulu, dan dia menyimpannya
di 'memori kaki' hingga akhirnya dia
membawa saya ke sana!

Begitupun pada perjalanan kali ini...
Kaki saya telah membawa saya ke tempat
yang saya anggap luar biasa!

Kita 'flashback' dikit ya...! :-)

Ceritanya dulu Farah, waktu kecil
saya senang sekali nonton film kung-fu. Saya
masih ingat dibelikan sepatu kung-fu oleh
mama saya dan selalu saya pakai setiap
hari tanpa mau dilepas! LOL  ;-)

Waktu itu saya membayangkan kalau saya
adalah bagian dari sebuah kerajaan kuno,
dan tinggal di tempat Raja!

Setiapkali sebelum tidur, saya suka ngomong
sendiri 'cang cing cong' membayangkan saya
sedang ngobrol dengan sekumpulan prajurit
Raja dan saya adalah Ratu mereka atau salah
satu pendekar dari kerajaan mereka.
(mimpi saya memang kekencengan! haa.. ^_^)

Kembali ke masa sekarang...

Nah, hari pertama saat saya tiba di Seoul
Korea, saya memutuskan untuk jalan-jalan
sore. Sampai saya tiba di sebuah
persimpangan jalan....

Mata saya sebenarnya melirik ke sebelah
kanan, karena di sebrang sana terlihat ada
pameran dan kelihatannya cukup rame!

TAPI... ini kaki kok maunya mengajak saya
untuk terus berjalan ke arah yang
berlawanan (ke arah kiri)! Waktu saya
lihat, di sebelah kiri itu malah tidak
ada apa-apa! Kosong!

Tapi saya pikir saya tidak mau berkhianat.
Hari ini khan kaki menjadi Raja, jadi saya
ikuti saja keinginanan dia daripada
keinginan mata. Hehe..

Setelah berjalan beberapa saat, tiba-tiba
saya mendengar suara tetabuhan...
Dung...Dung...Dung...Dung....   dan suara itu
datangnya persis dari arah di mana kaki
saya mengajak saya untuk berjalan!

Dalam hati saya bertanya... "Mau mengajak
kemana kamu kaki?"

Saya ikuti suara itu, sesuai arah ke mana
kaki ingin berjalan! Semakin keras suara
tetabuhan itu terdengar, semakin kaki ini
mengajak saya untuk berlari.

Sampai akhirnya saya ada di tempat ini...
=>http://www.asianbrain.com/korea/korea/hira.jpg
Coba KLIK link di atas! Dan lihat fotonya!

Saya langsung terdiam, kaget, dan tercengang!
Tubuh saya tiba-tiba terasa gemetar dan saya
seperti melayang! Bagaimana kaki saya bisa membawa
saya ke tempat ini tanpa rencana, dan tanpa peta?

Kota Seoul itu SANGAT LUAS! Tapi bagaimana kaki
bisa mengajak saya untuk berjalan *pertama kali*
ke tempat yang satu ini..? Tempat yang
pernah saya impikan waktu saya kecil dulu, di
mana saya ingin berdiri di dekat sekumpulan
prajurit Raja!! Mimpi itu 'tlah menjadi kenyataan!

Berdiri terdiam sejenak, dan lalu... saya menangis!

Saya menangis...sebagai tanda syukur kepada
Yang Maha Kuasa. Dia BEGITU mencintai saya.
Segala mimpi saya selalu Dia kabulkan.

Ya! Mimpi saya sekecil apapun, meski saya
harus menunggu selama 20 tahun, tapi Dia
mengabulkannya! Mengabulkannya...!

Untuk kebanyakan orang mungkin melihat
pemandangan itu merupakan hal biasa, tapi
bagi saya itu LUAR BIASA! Karena pemandangan
yang saya lihat waktu itu PERSIS sama
seperti yang ada dalam bayangan saya dulu!

Saya ingin memberi tahu Farah...

Waktu kecil saya pernah menggunting sebuah
foto untuk kemudian saya perbanyak foto itu
dengan cara di foto copy, lalu saya tempelkan
foto tersebut pada gambar kota-kota di dunia.
Waktu kecil saya tidak bisa cetak foto karena
nggak punya uang, jadi mampunya cuma foto copy!
hehe..

Saya bilang kepada mama saya "Satu saat saya
akan keliling dunia".


Setiap orang yang masuk ke kamar saya waktu
itu pasti ketawa, karena mereka melihat foto
saya yang berbentuk foto copy nempel di
dimana-mana.

Ya, saya tempelkan satu per satu foto saya
pada gambar yang berbeda yaitu kota-kota
dunia yang saya ambil dari potongan kalender.

Setiap malam sebelum pergi tidur, saya selalu
pandangi gambar itu satu per satu. Mengkhayal
"Oh iya..ya.. saya tadi sudah dari sana, dan
besok saya mau ke sana!
". - menujuk tempat
yang lain!

Konyolnya, waktu kecil saya juga sering menulis
surat ke Kedutaan Besar setiap negara, minta
informasi tentang negara-negara mereka,
seolah-olah saya mau pergi ke negara mereka
bulan depannya!

"Tolong Pak, segera kirimkan informasi tentang
negara Anda, berikut peta-petanya ya! Karena saya
mau kesana"
  haha!

Secara logika, siapapun waktu itu mungkin
berfikir"Bagaimana bisa seorang Ahira keliling
dunia? Ibunya hanya seorang penjual pisang goreng
keliling, bapaknya buruh pabrik biasa yang juga
punya kerja tambahan sebagai sopir angkot"


Tapi Farah percaya jika saya katakan
SEMUA kota/negara yang gambarnya pernah saya tempel
waktu dulu akhirnya semuanya bisa saya kunjungi! :-)

Dan saya pergi bukan dapat ongkos dari orang
lain (spt ongkos dari pemerintah atau perusahaan),
melainkan dari hasil keringat & kerja keras sendiri.
Yaitu dari usaha saya menjalankan Internet Marketing.

Kalau dulu hanya angan-angan, sekarang saya
bisa pergi kapan pun dan ke manapun saya mau!

Setiap berkelana, saya selalu menginap di hotel
bintang 5, menikmati pemandangan yang luar biasa,
naik pesawat dengan tiket Executive/First class,
dan masih banyak lagi...!

Dan anehnya, tidak jarang setiap kali saya pergi
ke suatu negara, saya sering punya perasaan
"Kayaknya saya pernah ada di sini deh?!"

Mungkin karena saya pernah memimpikannya dulu?
Entahlah...   Yang jelas, saya memang tidak
pernah punya keraguan sedikitpun saat saya
bermimpi!

Saya selalu membiarkan mimpi saya mengalir
apa adanya, tidak pernah ada penolakan dalam
pikiran... hingga semua itu benar-benar datang
dan menjadi kenyataan!

Nah, pelajaran apa yang bisa Farah ambil
dari pengalaman saya di atas?

Hari ini saya akan menuliskannya dalam satu
kalimat...

......."Masa depan adalah milik siapa yang
percaya pada keindahan mimpi mereka". 


Semoga pengalaman saya bisa menjadi inspirasi
untuk Farah! :-)

Salam hangat selalu,
dari temanmu...

Ahira